Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bandara Tingkatkan Pengawasan

Kompas.com - 23/03/2011, 13:30 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Sehubungan dengan ledakan bom di Utan Kayu, Jakarta Pusat, tempo hari, disusul aksi teror bom di sejumlah lokasi, manajemen PT Angkasa Pura II meningkatkan pengamanan di seluruh bandar udara yang dikelola mengingat aksi terorisme itu mengancam keamanan dan keselamatan bandar udara dan penumpang.

”Kami tak ingin masyarakat, dalam hal ini para pengguna jasa bandara, terganggu kenyamanannya oleh aksi teror bom. Dengan meningkatkan pengamanan, kami ingin memberi jaminan lebih kepada pelanggan kami sebab bandara bisa saja dijadikan target aksi para teroris,” kata Direktur Operasi dan Teknik PT AP II Salahudin Rafi, Rabu (23/3/2011) di Jakarta.

Rafi menambahkan, Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang merupakan satu dari 12 bandara yang dikelola PT AP II juga sempat dihebohkan isu teror bom. ”Meski pada akhirnya paket bom yang diributkan itu tak terbukti benar, kita tetap harus meningkatkan kewaspadaan. Kami tidak boleh lengah sedikit pun,” kata Salahudin Rafi.

Sehubungan dengan itu, Rafi telah mengeluarkan surat edaran kepada seluruh General Manager Kantor Cabang PT Angkasa Pura II. Surat itu berisi imbauan untuk senantiasa waspada dengan membangun dan meningkatkan security awareness di wilayah kerja masing-masing, termasuk mengomunikasikan imbauan tersebut kepada seluruh mitra kerja dan mitra usaha untuk mengambil langkah-langkah antisipatif.

Upayanya antara lain memastikan status penumpang yang masuk ke terminal dan pesawat, memperketat pemeriksaan terhadap orang dan barang yang memasuki daerah terbatas (nonpublic area/NPA), memperketat pemeriksaan tak terkecuali terhadap pemegang pass bandara, membatasi orang yang masuk ke daerah terbatas (restricted public area/RPA dan nonpublic area/NPA), serta tidak mengizinkan sama sekali orang masuk ke kawasan NPA tanpa pass bandara.

”Sebagai contoh, di terminal kargo Bandara Soekarno-Hatta, setiap pengirim barang diwajibkan menyerahkan salinan kartu identitas (KTP/SIM) serta menuliskan alamat jelas dan nomor telepon dirinya. Selain itu, pengirim juga harus dapat membuktikan bahwa isi paket yang dikirimkan benar-benar sesuai dengan apa yang tertera dalam surat keterangan. Jika dicurigai, tidak hanya di-screening, kami bisa meminta dia membuka paket yang dia bawa,” kata Rafi.

Melalui pengetatan itu, kata Rafi, petugas kargo beberapa kali menggagalkan pengiriman barang-barang ilegal seperti narkoba dan sebagainya. ”Selain itu, kami juga meminta petugas di lapangan untuk lebih mengintensifkan patroli periodik di daerah perimeter dan mencatat serta melaporkan setiap kejadian dalam buku laporan (log book) secara rinci, termasuk menjalankan airport emergency plan secara optimal jika menemukan kejadian mencurigakan,” kata dia.  

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Menperin Bantah Investasi Apple di Indonesia Batal

    Menperin Bantah Investasi Apple di Indonesia Batal

    Whats New
    Jago Syariah Jajaki Kerja Sama dengan Fintech Lending

    Jago Syariah Jajaki Kerja Sama dengan Fintech Lending

    Whats New
    Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

    Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

    Whats New
    OJK: Pendapatan Premi di Sektor Asuransi Capai Rp 87,53 Triliun Per Maret 2024

    OJK: Pendapatan Premi di Sektor Asuransi Capai Rp 87,53 Triliun Per Maret 2024

    Whats New
    Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67

    Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67

    Whats New
    Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Minta Jastiper Patuhi Aturan

    Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Minta Jastiper Patuhi Aturan

    Whats New
    Pasca-Lebaran, Kereta Cepat Whoosh Jadi 48 Perjalanan dengan Tarif mulai Rp 150.000

    Pasca-Lebaran, Kereta Cepat Whoosh Jadi 48 Perjalanan dengan Tarif mulai Rp 150.000

    Whats New
    Bagaimana Aturan Perlintasan Kereta Api di Indonesia? Ini Penjelasan KAI

    Bagaimana Aturan Perlintasan Kereta Api di Indonesia? Ini Penjelasan KAI

    Whats New
    Penempatan di IKN, Pemerintah Buka Formasi 14.114 CPNS dan 57.529 PPPK

    Penempatan di IKN, Pemerintah Buka Formasi 14.114 CPNS dan 57.529 PPPK

    Whats New
    Daftar 8 Instansi yang Buka Lowongan CPNS 2024 Lewat Sekolah Kedinasan

    Daftar 8 Instansi yang Buka Lowongan CPNS 2024 Lewat Sekolah Kedinasan

    Whats New
    Harga Emas Terbaru 4 Mei 2024 di Pegadaian

    Harga Emas Terbaru 4 Mei 2024 di Pegadaian

    Spend Smart
    Mendag Sebut Rumah Potong Hewan Wajib Punya Sertifikat Halal Oktober 2024

    Mendag Sebut Rumah Potong Hewan Wajib Punya Sertifikat Halal Oktober 2024

    Whats New
    Keluar di Gerbang Tol Ini, Bekasi-Yogyakarta Hanya 8 Jam 8 Menit

    Keluar di Gerbang Tol Ini, Bekasi-Yogyakarta Hanya 8 Jam 8 Menit

    Spend Smart
    Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru pada Sabtu 4 Mei 2024

    Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru pada Sabtu 4 Mei 2024

    Spend Smart
    Antisipasi Darurat Pangan, Kementan Bagikan Pompa Irigasi Gratis di Jawa Timur

    Antisipasi Darurat Pangan, Kementan Bagikan Pompa Irigasi Gratis di Jawa Timur

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com